Sabtu, 11 Juli 2009

Mewaspadai Kembalinya Orde Baru Jilid 2

Rezim orde baru telah berakhir lebih dari 11 tahun yang lalu. Rezim orde baru runtu ketika pergerakan mahasiswa dari seluruh Indonesia melakukan aksi besar yang membuat ibukota Jakarta menjadikan ibu kota seperti kota yang senyap dari hiruk pikuk pusat perekonomian. Aksi tersebut mengingatkan kita pada runtuhnya pemerintahan Filipina sebelum kembali pada kekuasaan Gloria Arroyo. Namun yang membuat berbeda adalah para pelaku pergerakan tersebut dimana yang meruntuhkan orde baru di Indonesia adalah para mahasuswa sedangkan yang di Filipina adalah masyarakat sipil
Pemilu sudah usai namun ada beberapa fenomena yang seakan mengingatkan kita pada lahirnya rezim orde baru. Pada masa orde baru pesta demokrasi seakan hanya formalitas belaka karena sebelum dimulai pun kita sudah tahu siapa pemenangnya. Pada masa sekarang pun kalau lebih jeli sebenarnya kita sudah tahu pemenangnya sebelum pileg maupun pilpres lewat lembaga suevei. Jauh jauh hari lembaga survey telah meramalkan siapa yang akan menjadi pemenang pemilu mengingat lembaga survey selalu memberikan hasil yang tidak jauh beda dengan hasil yang sebenarnya. Yang membuat berbeda antara pemilu pada masa orde baru dengan orde reformasi hanyalah kebebasan demokrasi yang seakan-akan berjalan sesuai dengan pilihan rakyat namun sebenarnya telah ada upaya sistematis melalui lembaga-lembaga terkait untuk melanggengkan kekuasaan. Upaya sistematis tersebut dengan manipulasi DPT
Yang membuat bangsa ini hancur dalam genggaman kapitalis sangat tersaa ketika perekonomian kita berada pada tahun 1998 saat itu entah apa yang terjadi sungguh sangat buruk.ekonomi kita hancur karena di pegang oleh tim ekonomi yang lebih condong pada system ekonomi kapitalis yang berkiblat pada Amerika. Turunya presiden Soeharto dalam kacamata ekonomi sebenarnya akibat tumbal dari tim ekonomi bentukannya. Tim ekonomi tersebut telah membuat Indonesia masuk ke jurang kapitalis tangan asing sebagai contoh masuknya lembaga moneter yang ikut mangambil kebijakan merupakan salah satu bukti
Ketika era orde baru berakhir tim ekonomi tersebut sebenarnya masih bertahan dalam pemerintahan yang sekarang tin ekonomi pada orde reformasi tidak jauh beda karena ditelurkan dan di tempa pada kawah candradimukanya bangsa kapitalis contoh nyata adalah ketika menteri keuangan sekarang sedang menyusun formula utang luar negeri untuk berjaga-jaga menghadapi perekonomian yang memasuki tahap bahaya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa utang luar negeri merupakan jalan masuknya pihak asing dalam intervensi kebijakan perekonomian.mengapa bisa demikian? Logikanya ketika APBN kita tidak mampu menutupi kebutuhan dalam negeri karena lebih banyak tersedot pada kegiatan perekonomian maka utang menjadi alternative terakhir ketika semua solusi telah dijalankan. Ketika bangsa ini mengajukan formula utang sebagai jalan terakhir maka mau tidak mau pemerintah harus menurut pada kemauan tangan pemberi utang pihak asing, pada keadaan tersebut inonesia kehilangan kekuatan negosiasi karena dituntut untuk cepat-cepat mencari utangan dengan alasan menyelamatkan ekonomi Indonesia.hal ini sebenarnya telah tercium pada pemerintahan sekarang masih tergantung pada utang luar negeri
Dengan begitu masihkan ada perbedaan dalam bidang ekonomi ketika orde baru maupun reformasi dalam bidang perekonomian secara makro?hampir tidak ada perbedaan karena kacamata perekonomian masih berpikak pada perekoniman secara makro bukan secara mikro. Pemerintah melalui tim ekonomi mencoba mengembalikan kejayaan perekonomian seperti orde baru namun secara makro tanpa melihat perekonomian mikronya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar